SEJARAH
AFGANISTAN
Afganistan adalah sebuah negara di persimpangan Asia. Umumnya dianggap
sebagai bagian dari Asia Tengah,
kadang-kadang dianggap berasal dari sebuah blok regional baik di Asia Selatan atau Timur Tengah,
karena memiliki hubungan budaya,etnolinguistik,
dan geografis dengan sebagian besar tetangganya. Hal ini berbatasan dengan Iran
di sebelah barat, Pakistan di selatan, dan timur, Turkmenistan, Uzbekistan, dan
Tajikistan di utara, dan Cina ke timur. Ini memiliki penduduk 30 juta orang,
meskipun ini tetap perkiraan, karena tidak ada sensus resmi telah diambil
selama beberapa dekade.
Afghanistan harfiah diterjemahkan menjadi 'tanah Afghan',
tetapi kebanyakan dari nama-nama lainnya telah diterapkan pada lokasi umum di
masa lalu. Antara jatuhnya Taliban setelah invasi AS ke Afghanistan, dan Loya
jirga 2003, Afghanistan disebut oleh Pemerintah Amerika Serikat sebagai Negara
Islam Transisi Afganistan. Di bawah konstitusi baru, negara ini sekarang resmi
bernama Republik Islam Afghanistan.
EKONOMI DI
AFGANISTAN
Afghanistan ialah sebuah negara yang
relatif miskin, sangat bergantung pada pertanian dan peternakan. Ekonominya melemah
akibat kerusuhan politik, dan militer terkini, tambahan kemarau keras dengan
kesulitan bangsa antara 1998-2001. Sebagian penduduk mengalami krisis pangan,
sandang, papan, dan minimnya perawatan kesehatan. Kondisi ini diperburuk oleh
operasi militer, dan ketidakpastian politik. Inflasi menyisakan banyak masalah.
Menyusul perang koalisi yang dipimpin AS yang menimbulkan jatuhnya Taliban pada
November 2001, dan pembentukan Otoritas Interim Afganistan (AIA) yang
diakibatkan dari Persetujuan Bonn Desember 2001, usaha Internasional untuk
membangun kembali Afganistan ditujukan di Konferensi Donor Tokyo untuk Rekonstruksi Afganistan pada
Januari 2002, di mana $4,5 juta dikumpulkan untuk dana perwalian yang akan
diatur oleh Bank Dunia. Wilayah prioritas untuk rekonstruksi termasuk
konstruksi pendidikan, kesehatan, dan fasilitas kesehatan, peningkatan
kapasitas administratif, perkembangan sektor pertanian, dan pembangunan kembali
jalan, energi, dan jaringan telekomunikasi.
TINGKAT PENGANGGURAN DI AFGANISTAN 1991-2013
Afganistan Buruh
|
Terakhir
|
Sebelum Ini
|
Tertinggi
|
Paling Rendah
|
Satuan
|
|
8.00 %
|
8.70%
|
8.70%
|
8.00%
|
Persen
|
||
30.55 JT
|
29.82 JT
|
30.55 JT
|
8.77 JT
|
Juta
|
||
AFGANISTAN - INFLASI PANGAN 2012 -2015
Afganistan Harga
|
Terakhir
|
Sebelum Ini
|
Tertinggi
|
Paling Rendah
|
Satuan
|
|
-1.40%
|
-0.70%
|
13.97%
|
-18.39%
|
Persen
|
||
120.90
|
121.00
|
179.22
|
101.40
|
Indeks Poin
|
||
-2.60%
|
-1.30%
|
16.30%
|
-2.60%
|
Persen
|
||
-0.10%
|
-1.00%
|
7.27%
|
-42.98%
|
Persen
|
||
CARA
MENGATASI INFLASI :
- pemerintah berusaha menekan inflasi serendah-rendahnya karena inflasi tidak dapat dihapuskan sama sekali.
- Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah uang beredar dan/atau tingkat suku bunga sebagai instrumen dalam mengendalikan harga.
- Kebijakan moneter dengan cara bank sentral untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar sehingga akan terjadi perubahan jumlah uang yang beredar.
- Memperkuat Politik diskonto (discount policy), yaitu politik bank sentral untuk mempengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikan dan menurunkan tingkat bunga.
- Kebijakan Pasar Terbuka (open market policy) yaitu dengan jalam membeli atau menjual surat-surat berharga.
- menentukan cash ratio yaitu angka perbandingan minimum antara uang tunai yang dimiliki oleh bank umum dengan jumlah uang giral (cek.giro dan sebagainya) yang dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan.
- Menurunkan cadangan minimum sehingga jumlah uang yang beredar cenderung naik dan sebaliknya jika cadangan minimum dinaikan jumlah uang yang beredar cenderung turun.