Senin, 06 April 2015

DAMPAK MASUKNYA PRODUK-PRODUK CINA KE INDONESIA

ABSTRAK

Perdagangan Bebas adalah suatu model hubungan jual beli di dunia hukum internasional. Perdagangan bebas artinya perdagangan yang tidak melakukan diskriminasi terhadap impor dan ekspor suatu barang. Perangkat hukum internasional yang mengatur tentang perdagangan bebas terdapat dalam dokumen Final Act Agreement on WTO yang memuat aturan hukum internasional. Pelaksanaan perdagangan bebas dalam ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) di Indonesia secara regulasi telah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation Between the Association of South East Asian Nations and the People’s Republic of China, sebagaimana telah diratifikasi, membentuk peraturan perundangan yang berkaitan dengan ACFTA (Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2004).
Budaya masyarakat Indonesia yang konsumtif, menjadikan Indonesia target pasar yang sangat menguntungkan bagi Cina. Persaingan dagang yang sehat, diharapkan dapat membangkitkan semangat pengusaha lokal. Kita sebaiknya bisa belajar dari kesuksesan Cina mengembangkan dunia usaha dan industrinya. Hal ini jauh lebih baik ketimbang hanya menggerutu melihat produk-produk Cina yang membanjiri pasar dalam negeri. Merajalelanya produk-produk Cina dengan harga yang murah dan berkualitas harus dilihat tidak hanya sebagai ancaman, namun juga sebagai pemicu agar Indonesia bisa bergerak ke arah perbaikan.

PEMBAHASAN

Sejak perdagangan bebas dengan Asean dan Cina mulai 1 Januari 2010 mulai berdampak pada pasar dalam negeri. Terjadi persaingan ketat antara berbagai Negara dalam bidang perdagangan.Jika tidak pintar menciptakan produk yang baru maka produk mereka akan tersingkir. Seperti : Produk Indonesia dengan produk Cina yang sedang panas beberapa tahun ini. Serangan produk Cina ke dalam pasar internasional telah menyingkirkan produk lokal. Penjualan produk Cina pun begitu mencengangkan, karena rata-rata penjualan produk china lebih tinggi daripada produk Indonesia. Namun kita harus tetap optimis pasar lokal tidak akan tersingkir oleh produk-produk Cina dengan mulai diterapkannya perjanjian perdagangan bebas.
Faktor yang mempengaruhi Produk dari Cina banyak diminati masyarakat Indonesia kurang lebihnya karena harga yang murah akibat produksi massal yang diterapkan di Cina, penampilan yang bagus dan menarik calon pembeli membeli produk Cina, lebih inovatif untuk menjadi daya tarik, dan memiliki ciri unik. Hal ini tentu menarik perhatian masyarakat umum untuk melirik produk tersebut.Faktor lainnya : Pemerintah Indonesia menghapus biaya ekspor impor produk menyebabkan harga produk china semakin murah dari harga aslinya. Dengan bea masuk Nol Rupiah, produk China semakin menguasai pasar lokal.
Pasar produk elektronik menjadi salah satu sektor yang dikuasai Cina (televisi, komputer, AC, dan peralatan iptek lainnya) seperti : telepon genggam KTouch, Hitech, MyG, IMO, eTouch, Taxco, Beyond, Startech, Mito, Mixcon, Tocal, Blueberry, Skybe. Semua Produk Cina berupa telepon genggam terjual laris di pasaran Indonesia daripada produk lokal telah menjadi Bukti bahwa ekspor impor Cina berada di masa kejayaannya.
Cina semakin melebarkan bisnis ekpor impor ke sektor yang lain, misalnya sektor kerajinan tangan, bahan makanan, dan kosmetik dengan harga yang lebih murah dari harga asli.
Produk tekstil asal Cina semakin mendominasi pasar Indonesia. Berbagai jenis pakaian, sandal, sepatu, tas, jam tangan, dan aksesoris, juga membanjiri pasar lokal. Produk dalam Negeri seolah tenggelam diantara membanjirnya produk asal Cina. Model dengan penuh variasi dan menarik menjadikan produk cina tidak sepi dari peminat. Budaya masyarakat Indonesia yang konsumtif, menjadikan Indonesia target pasar yang sangat menguntungkan bagi Cina. Persaingan dagang yang sehat, diharapkan dapat membangkitkan semangat pengusaha lokal.
Namun , Tidak semua Produk dari Cina sukses dipasarkan . Beberapa jenis produk dari Negara Cina memiliki reputasi kurang baik dari para konsumen. Tidak seperti HP Cina dan iPhone Cina, Sepeda Motor keluaran Cina justru redup di pasaran. Kualitas produk buatan Cina memang selalu dipertanyakan, terlebih untuk jenis motor dan produk kelistrikan. Konsumen lebih selektif memilih produk, dengan pertimbangan keselamatan. Dengan membanjirnya produk Cina di Indonesia, penggunaan Standard Nasional Indonesia penting untuk melindungi konsumen, dan menekan masuknya produk dari Cina.
Imbas perdagangan bebas sudah terasa di Indonesia. Pasar sudah dibanjiri oleh produk impor dari berbagai negara. Persaingan harga produk impor dengan produk dalam negeri sangat terasa. Dalam pengendalian harga produk harus melibatkan semua pelaku ekonomi. Produsen lokal jangan hanya mengandalkan kebijakan pemerintah. Produk lokal harus berani bersaing dengan produk impor.
Geliat ekspor impor melibatkan banyak negara. Negara membuka hubungan kerjasama ekonomi hingga terjadinya kegiatan ekspor impor barang .Barang impor dari Cina dan Taiwan mudah ditemukan di pasar. Sebaliknya barang ekspor Indonesia dapat ditemukan di Cina dan Taiwan.
Indonesiapun mulai mengejar ketinggalannya dari Cina dengan mengeluarkan produk-produk elektronik salah satunya berupa notebook. Produk-produk notebook keluaran Indonesia memiliki keistimewaan sendiri salah satunya adalah Byon, Notebook keluaran Byon memiliki keunggulan yang tidak ditemui oleh notebook lain yaitu dapat mengganti komponen bagian dalam sesuka hati. Ada pula notebook Zyrex yang harganya cocok untuk kalangan menengah. Namun, tetap saja notebook lokal tidak dapat menyaingi notebook cina yang telah mendapatkan hak paten oleh perusahaan notebook besar seperti compact rekanan perusahaan besar HP.
Produk lokal yang mampu menembus ekspor antara lain: batik, mebel, ukiran kayu, mi instant, alas kaki, fillet ikan, wig dan kopi. Barang ekspor Indonesia ini memiliki keunikan dan pangsa pasar yang spesifik. Produk lokal yang unik, langka dan berciri khas etnik sangat digemari oleh pembeli dari negara-negara Eropa dan Amerika serikat. Sedangkan barang ekspor Indonesia yang memiliki pangsa pasar spesifik disebabkan oleh banyaknya TKI yang bekerja di negara tujuan bekerja. Negara-negara ini antara lain: Malaysia, Hongkong dan Korea selatan.
Langkah yang harus dilakukan untuk memenangkan persaingan menghadapi strategi harga murah dari Cina dapat dilakukan dengan :
1.      Menjalankan strategi harga lebih murah dari Cina.
2.      Meningkatkan diferensiasi seperti layanan pascajual yang lebih baik.
3.      Melakukan inovasi produk yang lebih murah tetapi cukup berkualitas dengan Blue Ocean Strategy.
4.      Menerapkan strategi positioning ada harga ada rupa.
5.      Mengenali karakteristik pembeli sangat membantu dalam penentuan strategi.
6.      Meningkatkan kualitas dari segi bahan baku sampai dengan desain mebel yang ada di Indonesia.
            Secara umum strategi peningkatan kualitas produk adalah strategi yang diterapkan oleh suatu perusahaan untuk meningkatkan suatu prduk yang di produksi oleh perusahaan dengan menciptakan produk dengan bentuk dan fungsi yang lebih banyak agar tetap diminati oleh buyer luar negeri. Berbicara mengenai strategi peningkatan kualitas produk tidak hanya terbatas pada usaha untuk meningkatkan produk yang dihasilkan, usaha untuk meningkatkan kualitas produk yang ditawarkan agar tetap diminati oleh buyer luar negeri, serta masalah-masalah yang menghambat usaha dalam meningkatkan kualitas produk ekspor khususnya pada produk mebel.

KESIMPULAN

Dalam upaya untuk mengantisipasi membanjirnya produk-produk yang berasal dari negeri Cina, perlu adanya sosialisasi bahwa masuknya produk Cina itu selain ancaman juga kesempatan bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saing produknya.Pengusaha Indonesia dituntut terus meningkatkan daya saingnya. Bukan menggerutu karena banyaknya barang Cina yang masuk.
Masih banyak produk-produk lokal yang tidak kalah bersaing dengan produk Cina. Selain itu, barang-barang lokal juga sudah memiliki pangsa dan segmen pasar yang jelas sehingga konsumen tidak serta-merta beralih ke produk Cina.Tugas kita bersama adalah meningkatkan terus produktivitas, efisiensi dan memperbaiki teknologi yang dipakai UMKM-UMKM Indonesia sekaligus terus mengkampanyekan cinta produk dalam negeri.
Jumlah penduduk Indonesia yang besar merupakan pangsa pasar yang cukup menjanjikan bagi negara-negara industri yang ingin menjaga momentum pertumbuhan ekonominya.Itu harus diperhatikan oleh pemerintah, dan tidak sekadar inflasi

Pengikut